Senja jatuh di kaki langit
Mendung membungkus
berawan hitam.
Gerimis satu-satu
menitik goresan sedih.
Tatkala jasad itu diusung
menuju kepulangannya.
Mata-mata sembab melukis
kepedihan.
Kepedihan yang menyesali
hasrat tuk selalu bersama.
Tapi takdir telah digantung
di Lauh Mahfuz.
Gundukan merah tanah
menjadi saksi.
"Umi berpulang"
Pekikan takbir berulang-ulang
mengguncang rasa.
Seakan menyapa jiwa
agar hilangkan pilu...
kembali tegar
hembuskan nafas perjuangan.
Hamparkan seluas bumi
harapan-harapan Umi.
Jadilah mujahidah tangguh tuk
tegakkan panji ketauhidan...
Berjuanglah mujahidah...
Beramal sholihlah dengan
penuh keikhlasan.
Karena perjuangan ini belum selesai.
Allahu Akbar !!!!!
Mengenang Sosok Ustz. Yoyoh Yusroh, almh.
Sms dari seorang sahabat, berusaha menyemangati, menyatukan hati dan langkah dalam kepedihan bahwa perpisahan dengan Umi bukanlah akhir, tapi menjadi pemicu untuk bisa mencontoh mujahidah yang mukhlis seperti Umi...meneruskan cita yang masih belum terwujud, insya Allah, Allahu Akbar...!!!
Mendung membungkus
berawan hitam.
Gerimis satu-satu
menitik goresan sedih.
Tatkala jasad itu diusung
menuju kepulangannya.
Mata-mata sembab melukis
kepedihan.
Kepedihan yang menyesali
hasrat tuk selalu bersama.
Tapi takdir telah digantung
di Lauh Mahfuz.
Gundukan merah tanah
menjadi saksi.
"Umi berpulang"
Pekikan takbir berulang-ulang
mengguncang rasa.
Seakan menyapa jiwa
agar hilangkan pilu...
kembali tegar
hembuskan nafas perjuangan.
Hamparkan seluas bumi
harapan-harapan Umi.
Jadilah mujahidah tangguh tuk
tegakkan panji ketauhidan...
Berjuanglah mujahidah...
Beramal sholihlah dengan
penuh keikhlasan.
Karena perjuangan ini belum selesai.
Allahu Akbar !!!!!
Mengenang Sosok Ustz. Yoyoh Yusroh, almh.
Sms dari seorang sahabat, berusaha menyemangati, menyatukan hati dan langkah dalam kepedihan bahwa perpisahan dengan Umi bukanlah akhir, tapi menjadi pemicu untuk bisa mencontoh mujahidah yang mukhlis seperti Umi...meneruskan cita yang masih belum terwujud, insya Allah, Allahu Akbar...!!!